Kamis, 22 Oktober 2015

Budak Sex



Cerita Sex - Sebelumnya perkenalkan nama saya Echa, saya sekarang
berumur 27 tahun, saya memiliki tubuh yang lumayan tinggi
yakni 177cm, dengan ukuran payudara 34B. Ini merupakan
cerita pertama saya, sebuah kisah yang selama ini saya
simpan hingga saat ini dan sekarang akan saya coba tuturkan
kepada teman-teman semua.
Sebagai perempuan muda yang telah berkeluarga saya memiliki
sebuah obsesi berbeda dalam melakukan hubungan seks. Ya
seperti yang anda duga saya suka seks kasar dengan pukulan
dan sedikit kekerasan. Selama ini hubungan saya dengan suami
masih baik-baik saja namun saya sendiri merasakan hal
hambar dalam hubungan seks kami.
Saya dan suami bertemu tidak lama setelah saya selesai
melakukan study di Singapore. Dia seorang yang baik dan saat
ini tengan bekerja sebagai manajer disalah satu perusahaan
swasta nasional. Suami ku sebenarnya telah mencoba
memenuhi keingginanku untuk memenuhi “kebutuhanku” ini. Saat
melakukan hubungan Seks aku sering memberi kode kepadanya
untuk sedikit kasar dan keras kepadaku. Tamparan-tamparan
sering dilakukan oleh suamiku demin memberikan gairah lebih
kepadaku, tapi hanya sebatas tamparan yang membuat saya
merasa gairah dan nafsu birahiku tidak terpenuhi. Hal ini
terkadang menimbulkan rasa kecewa dan frustasi karena
nafsu tinggiku yang tidak tersalurkan namun hal ini coba
kusembunyikan darinya.
Saat ini saya sendiri tengah bekerja disalah satu Bank
swasta, Setelah 1 tahun bekerja diKantor pusat di Jakarta.
Belum lama ini saya dipindahkan ke sebuah Kantor Cabang dan
disinilah terjadi hal yang benar-benar merubah hidupku.
Ini bermula saat aku bertemu dengan mantan pacarku Diaz,
dulu saat kuliah Echa mempunyai pacar bernama Diaz. Diaz
orang peratma yg memperawani aku dan mengenalkan sex
kepadaku. Diaz juga adalah orang yang paling tahu keinginan
seks ku seperti apa, dia tahu kalau aku senang dengan sex
kasar dan keras. Dulu kami sering melakukannya. Tapi itu
sempat terhentu karena aku selam 2 tahun harus melanjutkan
kuliah S1 di singapura dan sejak itu kami menjadi kehilangan
kontak, dan ketika aku dimutasi dari kantor pusat daerah
jakarta ke sebuah kantor cabang. Di situlah akun bertemu
kembali dengan Diaz suatu hal yang ngak pernah aku sangka
akan terjadi lagi. Bisa bertemu dengan mantanku itu, Diaz
ternyata bekerja sebagai BO di Bank yang sama denganku, aku
sendiri adalah sabagai CS di Bank itu.
“siang mbak ini laporanya,,”, kali pertama Diaz menyapaku,
saat itu aku tidak sadar bahwa itu adalah diaz.
“iya taruh aja di meja”, jawabku saat itu.
“haaa, Diaz kamuuu!!!”, Bertapa terkejutnya aku begitu aku
menatap muka orang yang didepanku, orang yang aku sangat
kenal Diaz.
“Lho echa kamu baru disini juga ya??”, tanya diaz balik,
ternyata Diaz juga tidak kalah terkejutnya denganku
Saat itu perasaanku tegang bercampur malu dan senang,
karena bertemu kembali dengan Diaz.
‘lhoo kalian sudah saling kenal ya cha??”, Bilang Vira dengan
nada cemburu dan sedikit jutek kepadaku, Vira adalah teman
sekantorku yang juga seorang CS, dari info yang aku dengan
Vira adalah kekasih gelap dari Diaz yang juga seorang lesbian
dan maniak sex.
“iyaa Vir ini teman lama saya wktu di kampus sebelum pindah
ke singapura”, jawab Diaz menjelaskan ke Vira. Mendengar
penjelasan Diaz akupun tersenyum, tapi tidak dengan vira
wajahn terlihat seperti curiga dan tidak senang akan
kehadiran aku.
Waktupun terus berjalan dan pekerjaan di kantor lancar
seperti hari-hari lainnya, sampai akhirnya situasi itu datang.
Aku ingat itu terjadi saat jam makan siang, saat Diaz
menghampiri meja kerjaku.
“Hai Echa, sibuk ga??” tanya Diaz kepadaku
“nga ko, kenapa??,,”Aku sedikit curiga
“kita makan siang di luar yuk??” Ajak Diaz kepadaku.
“Aduuh gimana yaa??” jawabku, karena merasa ngak enak
dengan vira yang ada di sebelahku. Walau bagaimanapun Vira
itu kekasih gelapnya diaz dan aku tau itu.
“Udaah nga apa-apa Cha, temenin Diaz makan sana,,” bilang
Vira smbil tersenyum kepadaku.
“Loh??” dalam hati aku jadi bertanya, kenapa Vira hari ini baik
banget ya sama aku.
Vira pun berdiri dari tempat duduknya, “I’iihh, di ajak makan
siang kok nolak sich,,” bilang vira sambil menarik aku, berdiri
dari tempat dudukku.
“Kita sama-sama aja ya Vir? Aku jadi ngak enak nich,,,”,
pintaku ke vira.
“aku bawa makan kok Cha, sayang kalau ngak di makan kan,,,”,
vira memberi alasan kepadaku untuk menolak ajakanku.
Karena vira terus menerus menolak akhirnya aku jalan dengan
Diaz berdua, setelah selesai makan Diaz mengajak ngobrol aku
yg sangat private, soal hubungan kami dulu, perilaku seks ku
dan kehidupan ranjangku setelah berpisah dengannya. Setelah
panjang lebar kami bercerita Diaz memperlihatkan foto-foto
saat aku masih berpacaran dengannya, tapi yang membuatku
terkejut itu adalah photo saat kami melakukan scene seks
saat dia menyiksaku dulu.
“Diaz, kamu gila yaa, kok foto-foto itu masih kamu
simpan???” teriakku degan nada keras dan sedikit rasa
marah dicompur kecewa serta rasa malu yang sangat.
“Sudahlah Cha, kamu ngak usah bohongin dirimu sendiri, saya
tahu kok apa yang kamu inginkan, bener ga??”, ketus Diaz
kepadaku
“Plaak,,” secara reflek langsung ku tampar wajah Diaz
setelah di bicara seperti itu kepadaku.
“Kamu kurang ajar yaa Diaz, please hargai aku dong, aku sudah
punya suami sekarang,,” teriakku kepada Diaz.
Dengan wajah kesal Diaz menjawab, “Dasar lonte, kamu itu
tetap Lontee cha, lonte milikku, ingat itu Cha,, Saya tahu kamu
masih suka kayak gini kan?? Saya bisa lihat, kamu tidak puas
kan sama suami kamu??” Diaz balik menghujat dan
menghinaku.
“Plaak,,” kutampar lagi wajah Diaz.
“Kamu memang sudah kelewatan Diaz,,” aku langsung berdiri,
dan saat berdiri tanganku langsung di pegang oleh Diaz.
“Wait,, Cha, bagaimana ya kalo photo-photo ini tiba-tiba bisa
ada di kantor sama internet, gampang kok tinggal di upload
dan print, apa yang mereka pikirkan begitu lihat lonte seperti
mu berpose seperti diphoto ini.”, Ancam Diaz dengan sedikit
mnyindirku.
Mendengan Diaz berbicara seperti itu sungguh membuatku
menjadi sangat kaget, “Diaz kamu kok jahaat sekali sama
saya?”.
Dengan nada lemah aku mengatakan, “Kamu maunya apa
Diaz? Uang?? Bilang aku!!”
“Hahahaha, aku ngak butuh uang Cha, aku hanya butuh kamu,
semalem saja, gimana?? Setelah itu kamu bisa menghapus
photo-photo ini, gimana??”, Dia mulai memberiku tawarannya.
“Aaahh ngak lahh, aku sudah nikah Diaz, hargain aku dong,,”
aku memohon dan memelas ke Diaz.
“Tapi suami kamu kan lagi keluar kota kan?? Aku juga cuma
minta kamu temanin aku malam ini ke cafe, tapi kamu datng ke
kontrakan saya dulu ya,,,” Diaz tetap teguh pada
permintaannya.
Aku pun sedekit terdiam sambil menarik nafas, “Heeemm, oke,
hanya ke club malam kan??”
Sambil mendekat ke kupingku Diaz berbisik, “Iyaa lonteeku
sayang, hihihi,,,”
Aku langsung mendorong Diaz “Diaz itu sudah masa lalu,
please jangan panggil aku seperti itu lagi, oke??” pintaku ke
Diaz.
“Udah ntar malam dimana dan jam berapa??”, akhirnya aku
menerima syarat dari Diaz.
“Hahaha, begitu dong ngak usah marah dan acara nolak-nolak ,
memangnyamau saya sebarin!! Kita ketemu Jam 7, alamatnya
akan aku sms ke kamu”, Bilang Diaz sambil tersenyum.
Wajahku langsung merah bercampur malu, “Oke jam 7”,
jawabku sambil berbalik ingin meninggalakn meja, tapi tanganku
kembali di tarik oleh Diaz.
“Ingat pakai baju terusan yg seksi ya Cha,, kayak baju-baju
kamu dulu itu!!” Sambil tersenyum Diaz berkata.
Aku langsung menarik tanganku, “iyaa,,” jawabku ketus
kepadanya dan aku pun langsung pergi meninggalkan tempat
itu.
Waktu pun berlalu dan sudah menunjukkan Jam 4 sore, sudah
waktu pulang kerja. Aku pun bersiap dan pergi pulang kerumah.
Namun saat aku sudah didalam mobil Diaz mendekati aku,
“Ingat jangan lupaa yaa?? Haha,,” Diaz kembali mengingatkan
pembicaraan aku denganya tadi siang.
Aku hanya diam menanggapinya, tenyata dibelakang ada
seseorang akupun langsung melihat ke arah itu dan itu adalah
Vira. Dan yang mengherankan Vira ahnya tersenyum melihat
Diaz berprilaku seperti itu, dalam hati aku mulai bertany-
tanya, kenapa dengan Vira sekarang, apakah dia tahu
hubunganku dengan Diaz dulu.
Setelah terdiam agak lama aku pun menjawab Diaz “iyaa,,”
jawabku dan langsung menutup kaca mobil dan pergi dari
tempat itu.
Tepat Jam 7 malam aku sudah berada didepan kontrakan Dia.
Aku ambil hapeku dan kutelpon Diaz,
“yaa halo, aku dah di depan nich,,”.
”oke, sebentar aku buka gerbang dulu,, masukin mobilnya dulu”
bilang Diaz kepadaku.
Dengan memakai sepatu hak tinggi, baju terusan seksi sepaha
aku turun dari mobilku, namun begitu sampai ke pintu rumah aku
begitu kaget melihat Diaz bersama Vira.
“Lho Vira kamu juga disini??”, Bilang aku, dalam hati aku
menjadi sedikit tenang, kan ngak mungkin si Diaz mau dekati
aku karena ada Vira disini. Walaupun si Vira lesbian dan maniak
sex dia juga kan kekasih Diaz, Diaz pasti ngk berani macem-
macem dan akupun agak sedikit tenang.
“Iyaa dong Cha,, Vira juga kan pengen enjoy, hehe” bilang Vira.
“Yaudah ayo kita masuk dulu sekarang, sudah on baru ke
cafe”, kami pun masuk, Diaz sudah sediakan minuman wine
dengan iringan lagu remix pada strereo soundnya.
“Assah kurang seruu nich, Diaz ambil inex dulu sana!” pinta
Vira ke Diaz.
Mendengar itu aku langsung menolak“Ngakk,, ngaak,, aku ngakk
pake yaa??”, teriakku.
“udah ngak apa-apa, Ngak banyak ko, kita pake setengah2
aja, oke Cha??” Bilang Diaz kepadaku.
Perasaanku langsung kacau, karena Diaz tahu kalau dulu aku
pakai itu sering lupa diri dan nafsu sex malah tinggi, tapi aku
agak sedikit lega masalahnya sekarang kami bersama Vira, kan
ngak mungkin Diaz mau rese sama aku karena ada kekasihnya
itu.
“Ya udah okelah, sedikit aja ya??” Bilangku. Diaz pun ke
kamarnya, ngak lama kemudian dia balik dengan 2 inex.
Kami semua pun mulai menegaknya setengah-setengah, tapi
aku ternyata tidak sadar kalau inilah awal dari penjebakan
yang dilakukan Diaz dan Vira buatku, karena mereka berdua
ternyata telah merencanakan semuanya.
Saat aku pakai Inex yang diberikan Diaz, mereka berdua ngak
pakai sama sekali. Selang beberapa waktu aku mluai
merasakan reaksinya, aku pun mulai Bergoyang mengikuti irama
lagu remix yang sedang diputar. Saat aku melihat kesamping,
Gilaa, diaz lagi berciuman sangat rakus dengan Vira.
Aku yang melihat adegan itu menjadi sedikit cemburu, ada rasa
marah yang timbul dalam dadaku. Bahkan Nafsuku pun mulai
menaik. Aku pun berdiri bergoyang diiringi musik buat
menghilangkan perasaan itu.
“Depp,, Dep,,” lagu trus menggema dan goyanganku semakin
mejadi liar.
Setelah berapa lama aku melihat Vira pergi ke toilet,
“Uhhhh,,,” aku mendesah nikmat sekaligus kaget ketika tiba-
tiba Diaz sudah berada di belakangku dan memegang tubuh ku.
Diaz sepertinya tidak lupa, dan masih sangat tahu seluruh
area tubuh sensitifku. Sambil memelukku dari belakang Diaz
mencumbuku dan menjilati daerah belakang telingaku
“Aahhh,,”, tanpa aku sadar desahan keluar dari bibirku, reaksi
inex dan suasana yang mendukung membuatku hilang kontrol
dan tidak melarang Diaz melakukan hal itu.
“Gimana lontee sayang kamu enjoyy??”, tanya Diaz
kepadaku.
“Uuh,, mmmhh” badanku langsung bergetar ketika Diaz
membisikan ke telingku dan menjilatnya, sedangkan kedua
tanganya langsung meremas susuku dari belakang.
“Aaah,, uhh,,” aku kembali mendesah keenakan, ngak tahu
kenapa nafsu sexku sekarang muncul apa ini pengaruh Inex
yang tadi aku mana.
“Uuhhh, ,,” Aku terus melenguh nikmat.
Melihat aku yang tidak menolak dirinya Diaz langsung
membalikan tubuhku dan mencium bibirku, “Mmmhhp,,, slrupp,,”
dan akupun membalas ciumnnya dengan rakus aku masukan
lidahku dalam mulutnya sebelum aku akhirnya tersadar.
Setelah agak tersadar walaupun masih dalam keadaan
setengah teler aku langsung mendorong Diaz, “Udaah Diaz,
aku sudah ngak kayak dulu lagi,,” akupun menjauh dan
mengambil gelas wine yang ada diatas meja dan meminumnya.
Tidak lama kemudian Vira kembali muncul, “Haah untung saja”,
gumamku.
“Cha kamu ganti baju dulu, nanti skitar jam 10an baru kita ke
cafe, tuh ada baju2nya si vira di kamar”, cetus Diaz tiba-
tiba.
“Iyaa Cha pakai aja dulu, nanti keringatan lagi sayangkan udah
seksi gitu, hehe,,” canda Vira membenarkan perkataan
Diaz.Kisah Echa Menjadi Budak Seks1
“Hmmm, oke lahh,,” pikirku.
“Ayoo Cha aku antar ke kamar lihat baju,,” bilang Diaz, akupun
di antar Diaz ke kamarnya. Tidak ada satu pikiran burukpun
saat itu dalam benakku.
Sehingga aku menjadi begitu sangat kaget, saat aku sudah di
dalam kamar, Diaz langsung memeluk dan mencium bibirku
dengan rakus tangannya juga langsung masuk dalam CD ku jari-
jarinya mulai memainkan miss V ku.
Seperti di sambar petir tubuhku terasa gemetar, “Uuh,, Ahhh”
seketika aku mendesah.
Diaz memang tahu kelemahanku apa keinginanku. Aku dengan
cepat menjadi terangsang oleh tindakan sex cepat dan kasar
Diaz, “Mhmmpp,,” tanpa sadar aku pun mulai membalas
ciumannya aku sudah hilang akan dan tidak peduli lagi aku ingin
mendapat kenikmatan lebih aku sudah mencapai titik puncak
batas sabarku menahan nafsu.
”Ini yang kamu suka kan Cha?”, tanya Diaz sambil terus
memainkan jarinya dalam Miss V ku dengan cepat.
“Aaahhh, stooopp diazzz, mmmmm,,,,” aku meracau
mendapatkan perlakuan seperti itu.
“Rasakaan iniii lonteeee, heee beraninyaaa kamu tampar aku
kmariin yaa? Sekali perek ttp pereeek kamu Cha,,” dengan
posisi berdiri Diaz menaikan satu kakiku ke atas kursi, dan
tangan kirinya menjambak rmbutku ke belakang sehingga
wajahku terangkat ke atas, tangan kanannya dengan kasar
dan cepat memainkan miss V ku.
“Uuuuhhh,, aaaahhhh, Diaaazzz,, mmm,,,” tanpa disadari aku
sudah mulai merasa keenakan dan mulai mengoyangkan
pinggulku.
“Hahahaa kamuuu sukaaa Cha?? Jwaab lonteee,???, teriak
Diaz. Namun aku hanya diam dan mengigit bibir bawahku.
“Cuiih,, dasaar muraahann, wajah mesumm mu itu ngak bisa
bohongg pereeekkkk,, cuiiihhh,, jawaabb?? Kamu sukaaa???”,
2 kali Diaz meludahi wajah ku.
“Oohhhhh iyaaaa, sukaaaa, Diazzzz trusss,, aahhhh,,,” Diaz
pun berhenti dan memegng mulutku.
“Echa ingattt yaa,, aku yang pertama mengenal memek
murahan kamu ini dripada suamimu, oke?? Dan Memek ini akan
terus jadi milikku,, Plaaaak,,,,” Diaz lngsung menampar keras
pipik, “Ini yang kamu suka kan Cha??”.
“Uuuuhhh,, mmmmm,, “aku hanya anggukan kepala karena aku
memang sangat menikmati sex seperti ini.
“Sekarang kamu panggil aku sayang seperti yang dulu, oke??”
“Mmmmmm,, iyaaaa sayaangg, aahhhh,,”
“Bukaa pakaian kamu sampai bugil Cepaaatt,,,”, perintah Diaz
kepadaku.
Dengan senyuman aku langsung membuka cepat semua
pakaianku hingga bugil, aku langsung memeluk Diaz dan kami
berciuman dengan rakus.
Sambil tersenyum aku berkata, ” sayaaang,, lakukanlah semau
Kamuu,, buat aku seperti yang dulu yaa sayang??
Diaz pun langsung mencium aku dan mencubit pelan hidungku,
“Naah gitu dong, jangan sok jual mahaaal yaa sayang??” Kamu
tuh lonteku dari dulu inget itu,,”
“Plaak,, kamu itu apa syaag jawab??, tiba-tiba Diaz
menamparku dengan keras.
“Iyaaaa sayaang, aku memang lontee,,, Lontemu sayang,
Uuhhh,, kamu nakal yaa sayang, kamu itu memang paling tau
kenginan sex aku,,” ujarku dengan manja sambil tersenyum aku
kerlingkan sebelah mataku dan mencium Diaz.
“Makasih yaa sayang!! Puassskaan aku sayang, siksaa dan
permalukan aku sayang, buat apapun sesukamu, buat aku
bergairaah yaa sayang??,” dan Dias balaz menciumku lagi.
“Iyaa aku akan puaskan kamu sehingga kamu lupa dengan suami
kamu, aku akan hamili kamu sekalian,, kalau kamu mandul kamu
tetap akan jadi pelacurku selama, lonteku selamanya, oke??”
”Iyaaa sayang,, ayooo sayang aku sudah ngak tahan,
hmmmmmm,,” Aku segera membuka pakaianku hingga bugil, dan
aku pun dengan cepat membuka pakaian Diaz.
Pada saat aku akan menurunkn Cdnya dia berkata ” eehh
pereeeek, kamu udah lupa yaa, pake mulutmu itu,,”
“Iyaaa sayang,,” Aku pun berlutut menggigit CD Diaz dan mulai
menurunkan memakai mulut dan gigiku.
”Ayo masukan dalam mulut baumu itu sayang awas sampai
lepas,,” Diaz langsung menjambak rambutku dan menarik aku
ke atas tempat tidur.
Diaz kemudian melepaskan CD dalam mulutku, dan kami mulai
berciuman dengan rakus, tangan Diaz kembali memainkan
jarinya dalam miss V ku.
”Uuuuhhhh enaaak sayang,, sayang kunci dulu dong pintunya,
ga enaak kalo Vira masukk”, ujarku ke Diaz karena tiba-tiba
aku ingat kami tidak sendiri dirumah kontrakan ini.
”Aaah ngak usah,, kamu tau siapa Vira itu Cha?,” tanya Diaz
kepadaku
“Iiyaa sayang lesbian juga dan kekasih gelapmu kan?” Dengan
nada sombong aku mnjawab.
“Eeehh sok sekali kamu yaa,” balas Diaz kepadaku. “Eh Cha
bukannya dari dulu Echa bilang pengen rasain lesbi juga??”
mendengar pertanyaan Diaz aku hanya tersenyum, aku segera
menarik kepala Diaz dan kami kembali berciuman dengan rakus.
“Dasaar pelacurr, nihh rasakan jarikuu,,”, Diaz mengobok-obok
memekku.
“Uuhhhh,teruuusss sayang,, aaahhh, enakkk,,,” dengan sedikit
berjongkok aku langsung mengulum kontol diaz.
“Iyaa terus, kulum terus, mulut kamu memang untuk kontolku
Echa,,”, Diaz terus meracau, dan saat sedang asik-asiknya
mengulum kontol diaz aku merasa terkejut karena ada yang
melumat dan mengigit susuku, karena ngak mungkin itu Diaz
karena aku sedang dalam posisi jongkok dan Diaz berdiri.
“Uuhh,,, “ aku merasa keenakan karena tetekku di sedot-
sedot oleh seseorang dan saat aku mau melihat siapa itu,
kepalaku langsung di tahan Diaz sehingga kontol Diaz tetap
berada dalam mulutku.
“Ummh,, Ummhh,, ” aku mengeluh nikmat.
“Uuuhh montok sekali susu kamu ya Cha??”, Aah suara itu ake
kenal suara itu pikirku. Itu Vira bathinku.
“Uuh,, uhh,,” aku terus melengguh nikmat saat vira terus
menjilati dengan rakus dan mengigit puting ku, ngak tahu
kenapa aku malah semakin bernafsu diperlakukan seperti itu
oleh Vira nafsu sex aku semakin lebih tinggi.
“Diaz sayang aku pengen rasain memek Echa yaa??” bilang
Vira ke Diaz.
“Iyaa vira sayang puaskan dirimu, ngak usah ragu-ragu sama
wanita murahaan ini”, Diaz langsung mencabut kontolnya
dalam mulutku dan ke dua tangannya membuka lebar kakiku,
dengan cepat dan rakus Vira langsung menjilat-jilat memek ku.
“Uuuhhh, aaahhhh,,mmmm,, ooohhh Jangan,,,” teriakku, dan
“Plaaak, plaaak,,” 2 tamparan melayang di pipiku oleh Diaz.
“Dasaar pereek, so jual mahal ya,,,,” Hardik Diaz padaku.
“Mmmmm, iyaaa sayang enaakk,, ooohhh viraa terussss virr,,
aaahhhhh,,” badanku langsung bergetar mendapatkan
orgasme pertamaku.
“Plaaak,,,” Dasar memek busuk, beraninya ya ngak izin dulu
keluarin di mulutku, bilang vira sambil menampar memek ku,,
“Diaz kontoli aja lontemuu ini,,” vira pun mengambil cairan
pejuku dan memasukan ke dalam mulutku.
“Niih rasa dulu pejumu sendiri Echa baru aku,,” dan dengan
rakus aku menjilat tangan vira yang penuh cairan pejuku.
“Diaz sayang mantan kamuu ini emang bener-bener lonte yang
maniak yaaa? Jarang lho dapat lonte pintar dan penurut
kayak ginii,, he,, bisa jadi mainan vira nich,,”, ujar vira senang.
“Mulutnya yg sok manis ini memang cocok buat memek aku dan
kontolmu ya sayang??,”, lanjut Vira.
“Iyaa vira sayang, ini memang lonte kita, dia jugaa mau kok vir,
tenang aja,, iyaaa kan Cha kamu sukaa kan??” Bilng Diaz.
Dengan mata sayu dan tersenyum aku menjawab,
“Mmmmmh,,iyaaa sayang,,”
”Ayoo bilang apa ke Vira??” Tanya Diaz.
“Virr,, makasih yaaa,,,”, dan Vira pun langsung mencium aku
dan kami berciuman dengan rakus.
Diaz pun langsung memasukan penisnya kedalam memek ku,,
“Uuhhhh,, ooohhhh enaaakkk sygg,, yaang keraasss
sayaaaang, mmmmmm,, ooouuuwwhh,,,”
“Uuuuhhh, Diaz lontee kamu ini bikin aku gemeteran aja ya?”,
ujar Vira.
“Plak,, plaaak,,cuiihhh,,” Pipiku ditampar keras Vira dan
tubuhku diludahi olehnya.
“kamuu sukaaa Cha??? Mmmmmhh”, aku kembali hanya
anggukan kepala sambil mengigit bibir bawah dan tersenyum.
“ Dasar lonte murahan kamu cha”, teriak Vira.
Vira membuka mulutku dengan paksa dan “cuiihhh,,” dia
meludah didalamnya.
“Ayoo Diazz sayang nihh mulut sok imut masih terbuka,” bilang
Vira yg meludahi mulutku.
“cuiiihh,, telaan ituuu lonteeee,” Diaz pun ikut meludah dalam
mulutku.
“Mmmmhhhh,, aku langsung menelannya,,,”
Diaz sayang aku ke rumah bentar ya ambil seks toys dulu, biar
seru,hehe,,”, bilang Vira,,,
“Ookee, pake mobil Echa aja”, cetus Diaz,,
“Pinjam dulu yaa Echa?” Vira teriak kepadaku.
“iyaa vir,,,”, jawabku.
Vira pun pergi,, dan aku pun terkulai lemas menunggu siksaan-
siksaan apa lagi yang mungkin akan Diaz dan vira berikan.
“Kamuu sukaaa Echa??” ujar Diaz dengan mata merendahkan
“Ooooohhh iyaaa sayaaang,, aku suka,, kontoliiii akuuuu” ,
jawabku
“hahaha wajah kamu tuh kalau lagi nafsuu bener kayak lontee
jalanan,,” cetus diaz sambil berdiri dan meninggalkan aku
tergeletak telanjang ditengah ruangan.
Tidak lama vira membawa 2 dildo yang cukup besar. Dildo yang
vira bawa cukup bagus, bisa bergerak sendiri dengan menekan
tombol penggeraknya. Melihat itu diaz tersenyum seakan
menemukan ide baru untuk mempermainkan aku. Diaz dibantu
vira memasukkan kedua dildo itu ke memek dan pantatku.
“aaahhh, stooopp diazzz, mmmmm,,,,
“dasaar pereek, so jual mahal ya,,,, kamu itu diam dan nikmati
saja”
Dildo yang cukup besar itu masuk semuanya ke nonok dan
pantatku.. “aaaahh.. aaahhh’ aku menjerit kesakitan.
“Kamuu sukaaa kan Echa??” ujar Diaz dengan mata
merendahkan
“Ooooohhh iyaaa syaaang,, suka kontoliiii akuuuu, lagi trus” ,
jawabku setelah mulai dapat menikmati apa yang mereka
lakukan.
“Uuhhhh,, ooohhhh enaaakkk sayang,, yaang keraasss
sayaaang, mmmmmm,, ooouuuwwhh,,, Uuuuhhh, siksa aku,
siksa lontee mu ini,,”
Diaz kemudia duduk disofa dan dia menyuruhku berjalan
membungkuk sambil mengulum kontolnya.
“plak, plaaak,,cuiihhh”, pipiku ditmpar kras Diaz dan mukaku
diludahi olehnya,,
Sementara dildo itu tetap menempel di nonok dan pantatnya,
bergerak-gerak sendiri , “uuhhh, aaahhhh,,mmmm,, ooohhh
enaaakkk,,,”.
“plaaak, plaaak,,” Diaz terus menerus menampari pipiku
“Uuuuhhh,, aaaahhhh, Diaaazzz,,mmm,,,” tanpa sadari aku
sudah kembali merasa keenakan.
Tidak lama vira yang tadi masih berdiam diri mulai melepas
dildo dianusku, “aaahhh…” aku merasakan rasa nikmat ketika
dildo itu dicabut olehnya.
Kini hanya dildo di memekku saja yang masih terpasang .
‘uuuhhh,, aaaahhhh, virrr,,” desahku.
Ternyata vira mulai menjilati lubang pantatku yang terbuka
lebar karena habiz dipasang dildo,
“uuhhh, aaahhhh,,mmmm,, ooohhh enaaakkk,,,”
“Egghhmm, oohh, shitt, shitt”, aku menjerit dan badanku
mengejang saat jari telunjuk vira masuk kedalam anusku itu.
Badanku menggeliat-geliat seperti cacing kepanasan,
merasakan nikmatnya dilubang anus dan memekku. Nafasku
terengah-engah sambil mengerang kesakitan.
“uuhhh, aaahhhh,,mmmm,, ooohhh enaaakkk virr,,,” desahku
dengan tidak jelas karena mulutku terisi penuh oleh kontol
DiazKisah Echa Menjadi Budak Seks2
Vira kemudian memasang double dildo dan sekarang iya seakan
memiliki sebuah kontol hitam yang besar.
“uuuhhh,, aaaahhhh, Vira,,” desahku ketika dildo itu kembali
memasuki anusku.
“Aaahh, Stoop, kumohon jangan virr”.
Kedua tangan vira memegang pantat ku, sedangkan pinggulnya
bergoyang-goyang berirama. Sesekali tangan vira memukul
pantatkuu dan sesekali meremas tetekku dari belakang.
“plak, plaaak,,cuiihhh”, pantat ku ditampar keras Vira dan di
ludahi olehnya,,
Dengan membiarkanku dalam keadaan dildo dimemek. Kondisi ku
yang sedang Dianal oleh vira membuat Diaz mengalami klimaks
saat kontolnya masih dalam mulut ku…
“Mmmmm, iyaaa sayaang enaakk,, ooohhh cha terussss cha,,
aaahhhhh”, badan Diaz bergetar mengeluarkan pejunya dalam
mulut ku dan bahkan sebagian terciprat ke tubuhku.
“Ufffhh,,”, aku tersedak saat peju Dias keluar.
“Ayo minum lonte,,” perintah Diaz padaku.
“Iya sayang, slurpp,,, slupp,,” aku meminum dan menjilati peju
dia yang ada dikontol dan badanku.
Melihat itu vira semakin mempercepat kocokannya di anusku
”plak, plaaak,, Uuuuhhh,, aaaahhhh, Vira,” desahny sambil trus
memukul pantatku.
“Anjingg, bangsaatt, perekk, loo cha.. ngentoott, gue entotin
loo”, Vira merancau tak jelas. Dan akhirnya vira mendapatkan
orgasmenya saat dildo masih terpasang di lobang anusku,
memek vira menyemburkan cairan kental yang luar biasa
banyaknya yang menetes diantara dildo yang terpasang
dimemeknya.
“Aoohh, oouuhh, bangsaatt, shitt, shitt”
“uuhhh, aaahhhh,,mmmm,, ooohhh enaaakkk,,, plaaak,
plaaak,,”
“uuhhh, aaahhhh,,mmmm,, ooohhh enaaakkk,,, plaaak, plaaak,
ooohhh cha terussss cha,, aaahhhhh” teriak vira yang sedang
mengalami kenikmatan orgasmenya.
“Kamuu sukaaa Cha???mmmmmhh iya vir suka”, Jawabku
sambil mengigit bibir menahan rasa nikmat orgasme yang
sangat hebat dalam diriku.
“Hahaha kamu memang lonte yang hebat cha,,” Lalu mereka
menyuruhku untuk mandi karena tubuhku sudah penuh dengan
sperma,dan disaat aku mau pergi mandi dengan dildo di nonok
nya si diaz berkata “Echa mendingan dildonya kamu lepas dulu
hahaha”
Mendengar itu echa ikut tertawa dan berkata “iyaa Diaz syg,
echa ini mmng lontee kitaa yang sejati selalu ingin dientotin
memekny tanpa henti sampai lupa bgitu..”
“Plaak.. cuiihhh,” pipiku ditmpar kras oleh Vira dan tubuhku
kembali di ludah olehnya,,
“Dan kamu jangan mandi di kamar mandi, tapi kita akan
mandiian kamu di halaman belakang?” ujar vira kepadaku.
Akhirnya aku menuruti permintaan itu,
Kemudian mereka mengambil selang air dan menyemprot
tubuhku dengan air dingin sambil memerintahkan untuk
menggosok- gosoknya untuk membersihkan tubuh dan wajah
dari sperma kering yang menempel di tubuhku. Disemprot air
dingin seperti itu, membuatku terkejut dan menggigil kedinginan.
“uuhhh, aaahhhh,,mmmm,,” aku mendesah karena merasakan
hawa dingin yang sangat.
Dan ini membuatku ingin buang air kecil “Diaz aku pengen buang
air kecil” lalu Diaz berkata “boleh aja kamu pengen buang air
kecil,tapi kamu harus buang air kecilnya disini” Diaz lalu
menyiram memeku dengan selang, aku mengambil posisi jongkok
dan mulai kencing, lalu bulu kemaluannya jadi tersisir rapi
dibasahi oleh air selang yang kencang. ,” aaahhhh,,mmmm,, “
aku merasakan kenikmatan yang berbeda saat buang air kecil
ini .
“hahaha..” diaz dan vira tertawa dengan puasnya akan
perlakuan mereka kepadaku.
Setelah bersih aku kembali kedalam rumah dengan menggigil
dan masuk kedalam kamar. Dalam pikiranku malam ini aku
sangat senang krn keinginanku yang selama ini terpuaskan.
Malam ini aku dijadikan budak sex, boneka sex, mainan sex atau
apalah namanya.
Mereka memainkanku dengan berbagai posisi, aku hingga
mengalami saat orgasme hingga beberapakali. Tubuhku sangat
lemas sekaligus sangat puas, tak kuhiraukan mereka yg
memperlakukanku seperti pelacur, lonte, perek. Paginya
akupun bersiap-siap pulang, Diaz dan Vira pun mengancamku
dengan ancaman agar kapanpun mereka butuh pemuas nafsu,
aku hrs mau menuruti kemauan mereka. Dalam hati aku berkata
“Bahkan tanpa diancampun aku tidak akan menolak hal ini lagi”
aku menikmati peranku . Peran sebagai budak sex Diaz dan
vira.

1 komentar:

  1. Slot machines in California - JTA Hub
    What 경산 출장마사지 casino games are there? 경주 출장샵 Casino games will be added to your favorite table 전라북도 출장샵 game collection. 안성 출장샵 The majority of slots will be done at 광명 출장마사지 the Play'n Go Casinos

    BalasHapus